/>
 
Cultural Studies
Author: Deni Andriana

    Pantun Sunda atau disebut juga Sisindiran Sunda menjadi ‘alat’ untuk Orang Sunda bercengkrama. Saling berbalas pantun (sisindiran) menjadi hal menarik ditengah pergaulan orang Sunda. Ditengah semua itu, banyak yang menganggap Sisindiran Sunda hanya berisi hal-hal lucu atau lelucon semata dan juga berisi hal-hal berbau seks (jorang), dan anggapan itu adalah keliru, karena sebenarnya banyak juga pantun atau sisindiran Sunda yang berisi ajaran atau kalimat yang mengandung pesan moral dan ajaran yang dalam. Kesimpulannya, jorang tidaknya dan dalam tidaknya tergantung pada cara orang membaca dan mengartikannya.

    Kini, seiring dengan lunturnya Bahasa Sunda ditengah orang Sundanya sendiri, pantun atau sisindiran Sunda seakan menjadi ‘artefak’ masa lalu. Tidak banyak ditemui pantun atau sisindiran baru. Tidak banyak munculnya pengarang sisindiran maupun Puisi Sunda, seperti juga tidak banyak karya tulis berbahasa Sunda yang lahir di jaman sekarang. Padahal, kini banyak pengarang sukses (dengan bahasa Indonesia)  yang berasal dari Tanah Sunda. Apakah Seniman Sunda sudah tidak produktif lagi? Atau kurang terangkat? Inilah pertanyaan yang harus dijawab dengan karya.

    Disisi lain, banyak yang menganggap bahwa membuat pantun atau sisindiran dalam Bahasa Sunda lebih sulit dibanding  membuatpantun dalam Bahasa Indonesia, tapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar, karena Bahasa Sunda sebenarnya lebih kaya kosakata dibanding bahasa Indonesia, mengingat ada Bahasa Sunda kasar, lemes dsb. Contoh : makan dalam bahasa Sunda bisa diartikan beberapa kata diantaranya : tuang, emam, neda, dahar, nyatu dsb.

    Berikut adalah beberapa Pantun Sunda atau Sisindiran Sundayang masih saya ingat dan beberapa saya ambil dari beragai sumber :

    Pantun Sunda / Sisindiran yang Mengandung Pesan Moral

    Colenak dikalapaan
    Aya anak euweuh bapaan

    Salawe dua puluh lima
    Mobil Sedan Cetna Hejo
    Awewe jaman ayeuna
    Bisa dandan teu bisa ngejo

    Saninten buah saninten

    Dibawa ka parapatan
    Hapunten abdi hapunten
    Bilih aya kalepatan

    Pileuleuyan cangkang beas
    Huut sajeroning kejo
    Pileuleuyan urang ikhlas
    Imut sajeroning nenjo

    Pantun Sunda / Sisindiran yang Lucu dan Berisi Lelucon

    Manuk gagak macok kupat
    Kecok deui kecok deui
    Diwedak reujeung disipat
    Dekok deui dekok deui

    Cikaracak ninggang batu
    Laun laun jadi legok
    Tai cak cak kanu huntu
    Laun laun nya di lebok

    Jaka Sembung make bedak
    Teu nyambung dak

    Pantun Sunda / Sisindiran yang Berbau Seks (Jorang)

    Aya roda na tanjakan
    Katinggang ku pangpun jéngkol
    Aya rangda gogoakan
    Katinggang ku hulu kohkol

    Meuli daging ka ciawi
    Jalana ka singaparna
    Judang jeding ka salaki
    Teu di bere eusi calana

    Es keleneng gula batu salawean
    He’es jeung si eneng jam satu ….

    Sekian ulasan singkat mengenai pantun (sisindiran) Bahasa Sunda di blog Goyang Karawang ini. Jika teman-teman punya Sisindiran Sunda lainnya atau puisi dalam Bahasa Sunda, silahkan tambahkan melalui kolom komentar dibawah!

    Deni Andriana

     

======

http://goyangkarawang.com/2010/09/pantun-sisindiran-sunda/

    English French German Spain

    Italian Dutch Russian Brazil

    Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    Google Translate by Haris Fadhillah

    Pantun (Sisindiran) Sunda 

    Archives

    July 2012

    Categories

    All
    Pantun
    Pantun (Sisindiran) Sunda